Selasa, 03 Januari 2012

Makna lambanag Burung Garuda


GARUDA adalah burung yang sering dijadikan lambang oleh berbagai masyarakat dunia. Orang Mesopotamia, Mesir, India, Indonesia, bangsa asli Amerika, Indian mengenal burung itu, seperti tercermin dalam sistem kepercayaan, legenda maupun simbol masyarakat mereka.
Dalam dunia ilmiah fauna, nama Burung Garuda tidaklah dikenal, namun demikian Burung Garuda yang menjadi lambang negara Republik Indonesia diciptakan dengan rupa representasi Elang Jawa atau Javan Hawk-Eagle Nisaetus Bartelsi dengan warna bulu emas
Keberadaaan dan sejarahnya bahkan sudah tercipta jauh lebih lama dibanding berdirinya Negara Indonesia. Burung suci ini juga dapat ditemukan dalam mitologi Hindu dan Buddha.
Di dalam mitologi Hindu, Garuda digambarkan sebagai setengah manusia dan setengah burung yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu dan merupakan raja dari para burung. Pada kisah Baghawad Gita juga disebut nama Burung Garuda oleh Khrisna di tengah perang Barata Yudha di Kurusetra, “Of birds, I am the son of Vinata (Garuda)”. Sedangkan di dalam mitologi Budha, Burung Garuda digambarkan sebagai predator yang hebat dan pintar serta memiliki kemampuan berorganisasi secara sosial.
Garuda muncul dalam berbagai kisah yang melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Pada tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat terbang” dan “Raja Agung Para Burung”. Mirip penggambaran Simurgh Yang Agung, Raja para burung,  dalam Kisah Musyawarah Burung karangan seorang Sufi Agung, Faridu ‘Din Attar.
Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila.
Menurut lampiran pada Peraturan Pemerintah no 66 tahun 1951, menjelaskan bahwa lukisan garuda diambil dari benda peradaban Indonesia yang tergambar pula pada beberapa candi sejak abad ke 6 sampai ke 16. Raja-raja di Indonesia sudah sejak lama memakai lambang Garuda. Seperti dalam sebuah buku tentang lambang-lambang kerajaan yang terbit sekitar tahun 1483, termuat lambang Raja Jawa yang memperlihatkan seekor burung Phoenix di atas api unggun, sedangkan Raja Sumatra berlambang rajawali digambar dari samping dengan kedua cakarnya mengarah ke depan.





Makna dari lambang burung Garuda :


  1.    Pilihan untuk menggunakan Garuda sebagai lambang juga merupakan simbol tersendiri
“Semua binatang yang bergerak di muka bumi, dan semua binatang yang terbang dengan sayapnya, namun kesemuanya itu adalah jenis – jenis makhluk yang banyak persamaannya dengan kamu, tiadalah Kami alpakan segalanya di dalam Kita, kemudian mereka akan dihimpunkan kepada Tuhannya” QS Al An’am 38
“Jasad – jasad ini semuanya adalah sangkarnya burung“ (Abu Bakar Ash Shiddiq dalam kitab Ayyuhal Walad karangan Imam Ghozali)
Dari dasar di atas tahulah kita bahwa burung adalah perlambang jiwa manusia, sedang Garuda dalam masyarakat Indonesia, dikenal sebagai burung raksasa. Dengan begini terjalin pengertian bahwasanya Garuda melambangkan pengertian manusia yang berjiwa besar. Selain itu, Garuda juga merupakan simbol Indonesia sebagai Bangsa yang Besar juga Negara Besar. Mari kita perhatikan:
·         Luas wilayah Indonesia
·         Kepulauan Terbesar di dunia.
·         Keragaman penduduk.
·         Indonesia adalah Bangsa dan Negara yang memiliki sejarah panjang dan kompleks.
·         Potensi kejayaan Indonesia

2.       Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.

3.       Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga untuk melaksanakan perubahan ke arah kebaikan.

4.       Lehernya menoleh ke kanan, dalam ajaran Islam, posisi kanan itu disebut “Ash-habul yamiin” artinya melambangkan hal – hal yang baik. Sedang sebelah kiri disebut “Ash-habusy syimaal” dan melambangkan hal – hal yang negatif. Ini merupakan perlambang bahwa jiwa – jiwa Bangsa Indonesia haruslah bergerak ke arah kebaikan. ini sesuai dengan QS Al Baqoroh 148, “Maka berlomba – lombalah menuju kebaikan“
5.       Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia “merah-putih” sedang di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.

6.       Jumlah bulu pada burung Garuda

ü  17 helai bulu pada masing masing sayap, melambangkan tanggal 17
ü  8 helai bulu pada ekor artinya melambangkan bulan 8 atau Agustus
ü  45 helai bulu pada leher burung garuda melambangkan tahun kemerdekaan yaitu tahun      1945

Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” berwarna hitam.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata “bhinneka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “tunggal” berarti satu, kata “ika” berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Berbeda beda tetapi satu jua”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.
Melambangkan dan menegaskan bahwa meski memiliki keberagaman suku bangsa, adat budaya, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan tetapi dengan persatuan dan kesatuan dapat mewujudkan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini adalah peringatan bagi kita untuk menjaga persatuan, mengedepankan hormat menghormati dan toleransi di atas perbedaan untuk mencapai kebaikan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar